Beternak ayam broiler adalah salah satu peluang usaha peternakan yang menjanjikan karena permintaan daging ayam terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun, sebelum memulai usaha ini, peternak pemula harus memahami cara menghitung modal awal beternak ayam broiler secara cermat. Perhitungan yang tepat akan membantu meminimalkan risiko kerugian dan memaksimalkan keuntungan.
Di bawah ini adalah panduan lengkap untuk menghitung modal awal, mulai dari biaya kandang, bibit, pakan, hingga tenaga kerja.
Cara Menghitung Modal Awal Beternak Ayam Broiler

1. Tentukan Skala Usaha
Langkah pertama dalam menghitung modal awal adalah menentukan skala usaha. Jumlah ayam yang akan dipelihara sangat memengaruhi besaran modal. Misalnya:
-
Skala kecil: 500–1.000 ekor
-
Skala menengah: 2.000–5.000 ekor
-
Skala besar: lebih dari 5.000 ekor
Semakin banyak ayam yang dipelihara, semakin besar modal yang dibutuhkan. Tentukan target sesuai kemampuan finansial dan lahan yang tersedia.
2. Hitung Biaya Kandang
Kandang adalah investasi paling awal dan penting. Biaya kandang tergantung pada bahan, desain, dan kapasitas.
-
Kandang tradisional (bambu/kayu): lebih murah, sekitar Rp60.000–Rp80.000 per m².
-
Kandang modern (closed house): lebih mahal, bisa mencapai Rp250.000–Rp400.000 per m².
Sebagai contoh, kandang untuk 1.000 ekor dengan luas 200 m² dan biaya Rp80.000 per m² akan memerlukan modal sekitar Rp16 juta. Sertakan biaya pembuatan tempat pakan, minum, ventilasi, dan penerangan.
3. Perhitungan Bibit (DOC – Day Old Chick)
Bibit ayam broiler yang baru menetas disebut DOC. Harga per ekor biasanya berkisar Rp5.000–Rp7.000 tergantung kualitas dan lokasi.
Jika beternak 1.000 ekor dengan harga rata-rata Rp6.000, maka modal untuk DOC = 1.000 × Rp6.000 = Rp6 juta.
Pastikan membeli DOC dari pemasok terpercaya untuk meminimalkan risiko kematian.
4. Kebutuhan Pakan
Pakan merupakan komponen biaya terbesar, bisa mencapai 60–70% dari total modal. Rata-rata ayam broiler membutuhkan 2 kg pakan per ekor hingga panen (±35 hari).
Misalnya, harga pakan Rp9.000 per kg:
-
Total pakan 1.000 ekor = 2.000 kg
-
Total biaya pakan = 2.000 × Rp9.000 = Rp18 juta
Untuk efisiensi, pilih pakan berkualitas dan pertimbangkan kombinasi pakan buatan pabrik dengan pakan alternatif seperti jagung atau bekatul (dengan perhitungan nutrisi yang tepat).
5. Obat, Vitamin, dan Vaksin
Kesehatan ayam sangat penting agar pertumbuhan optimal dan angka kematian rendah. Anggarkan sekitar Rp500–Rp1.000 per ekor untuk vitamin, vaksin, dan obat.
Contoh: 1.000 ekor × Rp800 = Rp800 ribu.
Jangan lupa menyertakan biaya desinfektan kandang.
6. Biaya Tenaga Kerja
Jika skala usaha cukup besar, Anda mungkin memerlukan pekerja untuk membantu pembersihan kandang, pemberian pakan, dan pemantauan kesehatan ayam.
-
Upah pekerja bulanan bervariasi, misalnya Rp2 juta–Rp3 juta per orang.
-
Untuk 1.000 ekor, biasanya 1 orang pekerja sudah cukup.
Hitung biaya tenaga kerja sesuai lama masa pemeliharaan (sekitar 35–40 hari per siklus).
7. Listrik dan Air
Ayam broiler membutuhkan pencahayaan dan ventilasi yang baik. Estimasi biaya listrik dan air untuk 1.000 ekor selama 1 bulan sekitar Rp500 ribu–Rp1 juta, tergantung sistem kandang dan harga listrik daerah.
8. Perhitungan Total Modal Awal
Mari kita hitung contoh modal awal beternak 1.000 ekor ayam broiler:
| Komponen | Estimasi Biaya |
|---|---|
| Kandang (200 m² × Rp80.000) | Rp16.000.000 |
| Bibit DOC (1.000 × Rp6.000) | Rp6.000.000 |
| Pakan (2.000 kg × Rp9.000) | Rp18.000.000 |
| Obat & Vitamin (1.000 × Rp800) | Rp800.000 |
| Tenaga kerja (1 bulan) | Rp2.500.000 |
| Listrik & Air | Rp800.000 |
| Total Modal Awal | Rp44.100.000 |
Catatan: Angka di atas hanya contoh rata-rata. Harga dapat bervariasi tergantung wilayah, kualitas bahan, dan kondisi pasar.
9. Hitung Potensi Keuntungan
Setelah memahami total modal, peternak perlu menghitung potensi pendapatan:
-
Berat panen ayam broiler rata-rata: 1,8–2,2 kg per ekor.
-
Harga jual rata-rata: Rp30.000 per kg (harga bisa naik-turun).
Jika 1.000 ekor panen dengan rata-rata 2 kg/ekor:
-
Total berat = 2.000 kg
-
Total pendapatan = 2.000 × Rp30.000 = Rp60 juta
Jika dikurangi total modal Rp44,1 juta, maka potensi keuntungan kotor per siklus ± Rp15,9 juta.
10. Tips Menghemat Modal
-
Gunakan pakan alternatif seperti jagung dan bekatul (tetap perhatikan nilai gizi).
-
Pilih kandang semi-modern jika modal terbatas.
-
Beli pakan dan DOC langsung dari pemasok besar untuk harga lebih murah.
-
Lakukan vaksinasi dan sanitasi secara teratur untuk menekan angka kematian.
Menghitung modal awal beternak ayam broiler sangat penting untuk menentukan skala usaha dan mengantisipasi biaya tak terduga. Dengan perencanaan yang matang—mulai dari biaya kandang, pakan, hingga kesehatan ayam—peternak dapat memprediksi keuntungan secara realistis. Selain itu, pemantauan rutin dan manajemen pakan yang efisien akan membantu menjaga kesehatan ayam dan memaksimalkan hasil panen. Artikel Selengkapnya..